KOPERASI SPIRITUAL KESAMPINGKAN EGO


DENPASAR, NusaBali - Semangat kekeluargaan dan gotong royong menuju kesejahteraan bersama merupakan landasan koperasi. Semangat itu akan didukung dengan semangat spiritual yang bisa menjaga dan mengembangkan koperasi. Hal itu dikatakan Ketua Koperasi Anand Krishna Denpasar Made Edi Suparyasa, kemarin.

Untuk itu, bertepatan dengan peringatan Hari Koperasi Indonesia ke 60 pada hari ini, Yayasan Anand Ashram meresmikan koperasi spiritual bernama Koperasi Spiritual Anand Krishna. Koperasi ini akan diperkenalkan di empat kota besar di Indonesia yaitu Jakarta, Semarang, Jogjakarta, dan Denpasar.

Semangat spiritual yang dikembangkan dalam koperasi ini adalah semangat menuju kesejahteraan bersama. Nantinya kepentingan ego yang biasanya timbul dalam usaha bersama coba dihilangkan. Koperasi ini bergerak dalam kegiatan serba usaha. “Kami akan menggalang dan bekerjasama dengan berbagai pengusaha lokal yang ada di Bali untuk mengembangkan usaha bersama, “lanjut Suparyasa.

Mendukung para petani yang mengembangkan pertanian organik yang ditujukan untuk pengganti bahan pokok pun akan dilakukan koperasi spiritual ini. Selama ini, kata dia, menjadi komoditi impor. “Bahan-bahan sebagai pengganti beras atau gandum, seperti jagung, ketela, sagu, dan berbagai macam umbi-umbian banyak ditemukan di Indonesia. Namun sayangnya keberadaannya kurang dimanfaatkan pemerintah dan masyarakat,” kata dia.

Menurut Suparyasa, Bali memiliki lembaga yang berlandaskan koperasi. “Subak dan banjar merupakan bentuk koperasi yang berlandaskan kerjasama dan gotong royong menuju kesejahteraan bersama. Dengan hadirnya koperasi, nilai budaya itu bisa dimaksimalkan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat,” lanjutnya. Cr15

Sumber: Nusa Bali, Rabu 11 Juli 2007